DAMPAK
PENGARUH GLOBALISASI BAGI KEHIDUPAN
BANGSA
INDONESIA
Nurhaidah,
M. Insya Musa
(Dosen
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Unsyiah)
ABSTRAK
Globalisasi
adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh
dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer,
dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi
semakin sempit. Rumusan masalah dalam penulisan
karya ilmiah
ini adalah,
“Bagaimana dampak pengaruh globalisasi bagi kehidupan bangsa karya ilmiah ini
adalah, untuk mendeskripsikandengan
Indonesia?
Tujuannya penulisan Globalisasi secara fisik ditandai
dampak
pengaruh globalisasi bagi kehidupan bangsa Indonesia. Pendekata nya perkembangansecarakualitatifkotadeskriptif-kotayang. menjadi bagian dari jaringan kota dunia. Hal ini dapat dilihat dari
infrastruktur telekomunikasi, jaringan transportasi, perusahaan-perusahaan
berskala internasional serta cabang-cabangnya.
Dampak
positif dari globalisas erubahan tata nilai dan sikap, berkembangnya ilmu
pengetahuaniadlahdanterjadinyateknologi,p tingkat kehidupan yang lebih baik. Sedangkan dampak
negatif dari globalisasi adalah, pola hidup konsumtif, sikap individualistik,
gaya hidup kebarat-baratan serta kesenjangan sosial. Bagi
Indonesia, proses globalisasi telah begitu terasa sekali sejak awal
dilaksanakan pembangunan. Dengan kembalinya tenaga ahli
Indonesia yang menjalankan studi di luar negeri dan datangnya tenaga ahli
(konsultan) dari negara asing, proses globalisasi yang berupa pemikiran atau
sistem nilai kehidupan mulai diadopsi dan dilaksanakan sesuai dengan kondisi di
Indonesia. Globalisasi secara fisik ditandai dengan perkembangan kota -kota
yang menjadi bagian dari jaringan kota dunia. Hal ini dapat dilihat dari
infrastruktur telekomunikasi, jaringan transportasi, perusahaan-perusahaan
berskala internasional serta cabang-cabangnya.
Kata kunci, dampak, pengaruh
globalisasi, kehidupan
PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi semakin mendorong upaya-
upaya pembaharuan
dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi. Tehnologi
mempunyai pengaruh yang besar terhadap globalisasi. Menurut asal katanya
globalisasi diambil dari kata global yang berarti dunia. Globalisasi dapat
diartikan sebagai proses masuknya keruang lingkup dunia. Banyak kalangan
menyadari bahwa globalisasi banyak membawa dampak positif, diantaranya
komunikasi lebih canggih,
1
transportasi lebih cepat dan lain –lain. Tapi tanpa kita
sadari Globalisasi juga banyak membawa dampak negatif.
Globalisasi menyentuh seluruh
aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan
permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan
globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan sebuah
istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer
sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai
istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh
dunia. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia
secara mendasar.
Proses perkembangan globalisasi
pada awalnya ditandai kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Bidang tersebut merupakan penggerak globalisasi.Dari kemajuan bidang ini
kemudian mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti bidang politik,
ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Contoh sederhana dengan teknologi
internet, parabola dan TV, orang di belahan bumi manapun akan dapat mengakses
berita dari belahan dunia yang lain secara cepat. Hal ini akan terjadi
interaksi antarmasyarakat dunia secara luas, yang akhirnya akan saling
mempengaruhi satu sama lain, terutama pada kebudayaan daerah,seperti kebudayaan
gotong royong,menjenguk tetangga sakit dan lain-lain. Globalisasi juga
berpengaruh terhadap pemuda dalam kehidupan sehari-hari, seperti budaya
berpakaian, gaya rambut dan sebagainya
Langkah yang ditempuh dalam
merumuskan masalah yaitu aspek yang hendak dikaji tersebut dalam bentuk
pertanyaan atau pertanyaan yang spesifik. Banyak peneliti yang setuju bahwa
perumusan masalah dengan bentuk pertanyaan sering lebih baik daripada dengan
pernyataan. Rumusan dalam bentuk pertanyaan memang memberikan kesan lebih tajam
dan langsung Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan karya ilmiah
ini adalah, “Bagaimana pengaruh globalisasi dan dampaknya bagi kehidupan bangsa
Indonesia?
Berdasarkan pengertian di atas,
maka yang menjadi tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah, untuk
mendeskripsikan pengaruh serta dampak globalisasi
2
yang ditimbulkan dari proses globaliasasi baik dampak
positif maupun dampak negatif. Pendekatan yang digunakan kualitatif deskriptif,
yaitu menggambarkan fenomena atau peristiwa-peristiwa yang terjadi saat
diamati.
METODE PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan dalam
penulisan karya ilmiah ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif, yang
datanya diambil secara deskriptif yaitu mencari tahu pengembangan
kompetensi guru dalam melaksanakan tugas agar menjadi
guru yang profesional melalui bacaan-bacaan atau
daftar kepustakaan. Dalam penulisan makalah
ini penulis menggunakan metode penulisan kepustakaan yang dilakukan melalui
pengumpulan data yang diperoleh dari teori-teori dengan cara menelaah
buku-buku, artikel, dan internet yang berhubungan dengan dampak pengeruh
globalisasi bagi kehidupan bangsa Indonesia.
Sedangkan alat pengumpulan data
pada penulisan karya ilmiah ini adalah studi pengamatan, ditambah dengan alat
pengumpul data pada penelitian kepustakaan pada umumnya dilakukan . Alat
pengumpulan data ini berupa pengumpulan data melalui studi kepustakaan yang
terdiri dari sumber data sekunder sebagai berikut:
1. Sumber primer (primary sources)
Dokumen yang berisi pengetahuan
ilmiah atau fakta yang diketahui ataupun tentang ide. yakni: buku, makalah,
artikel dan lain-lain.
2. Sumber sekunder (secondary
sources)
Dokumen yang berisi informasi
tentang bahan pustaka (sumber) primer. yakni:
bahan-bahan referensi (acuan/rujukan).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tinjauan pustaka merupakan
bagian yang sangat penting dari sebuah karya ilmiah atau laporan penelitian,
karena pada bagian ini diungkapkan pemikiran atau teori-teori yang melandasi
dilakukannya penulisan laporan atau karya ilmiah. Teori yang disajikan di sini
menerangkan hubungan antar beberapa konsep yang digunakan
3
untuk menjelaskan masalah penulisan laporan atau karya
ilmiah. Yang dimaksud dengan tinjauan pustaka, adalah kegiatan yang meliputi
mencari, membaca, dan menelaah laporan-laporan penelitian atau karya ilmiah dan
bahan pustaka yang memuat teori-teori yang relevan dengan penelitian atau
penulisan karya ilmiah yang akan dilakukan. Kegiatan ini merupakan bagian yang
penting dari pendekatan ilmiah, yang harus dilakukan dalam setiap penelitian
dan penulisan karya ilmiah dalam semua bidang ilmu. Hasil dari kegiatan ini
merupakan materi yang akan disajikan untuk menyusun dasar atau kerangka teori
penelitian atau karya ilmiah yang dalam usulan atau laporan penelitian atau
karya ilmiah disajikan dalam bab tinjauan pustaka. Di bawah ini akan disajhikan
beberapa teori yang menyangkut dengan globalisasi.
Pengertian Globalisasi
Globalisasi adalah suatu
fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat
global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi
informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi
ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi
mendorong kita untuk melakukan identifikasi dan mencari titik-titik simetris
sehingga bisa mempertemukan dua hal yang tampaknya paradoksial, yaitu
pendidikan Indonesia yang berimplikasi nasional dan global. Dampak globalisasi
memaksa banyak negara meninjau kembali wawasan dan pemahaman mereka terhadap
konsep bangsa, tidak saja karena faktor.
Kata globalisasi diambil dari
global yang maknanya universal. Globalisasi belum memiliki definisi atau
pengertian yang pasti kecuali sekedar definisi kerja sehingga maknanya
tergantung pada sudut pandang orang yang melihatnya. Ada beberapa definisi
global yang dikemukakan oleh beberapa orang sebagai berikut :
a.
Malcom Waters,
seorang professor sosiologi dari Universitas Tasmania, berpendapat, globalisasi
adalah sebuah proses social yang berakibat pembatasan geografis pada keadaan social
budaya menjadi kurang penting yang terjelma di dalam kesadaran orang.
4
b.
Emanuel Richter,
guru besar pada ilmu politik Universtas Aashen, Jerman, berpendapat,
bahwa globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan yang menyatukan
masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi kedalam saling
ketergantungan dan persatuan dunia.
c.
Princenton N Lyman,
mantan duta besar AS di Afrika Selatan, berpendapat bahwa globalisasi
adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan dan hubungan
antara Negara-negara di dunia dalam hal perdagangan dan keuangan.
d.
Selo Soemardjan,
bapak Sosiologi Indonesia, berpendapat bahwa Globalisasi adalah terbentuknya
organisasi dan komunikasi antara masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti
sistem dan kaidah yang sama.
Di zaman modern
seperti sekarang ini, globalisasi bukanlah istilah yang asing lagi bagi kita,
hal tersebut seperti sudah mendarah daging karena setiap aktivitas, makanan,
pakaian dan gaya hidup kita sudah terpengaruh oleh peradaban global.
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak
terus dalam masyarakat global.
Kehadiran teknologi informasi
dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini.
Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan serta menciptakan
berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab dan dipecahkan
dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi
sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu,
dan mulai populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun
terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal
masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai
dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu
mengubah dunia secara mendasar.
Pada awalnya proses
perkembangan globalisasi ditandai kemajuan bidang teknologi informasi dan
komunikasi. Bidang tersebut merupakan penggerak globalisasi. Dari kemajuan
bidang ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti
bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Contoh sederhana bias
kita lihat dari teknologi internet, parabola dan TV, orang di belahan bumi
manapun akan dapat mengakses berita dari belahan dunia yang lain
5
secara cepat. Hal ini akan terjadi interaksi antarmasyarakat
dunia secara luas, yang akhirnya akan saling mempengaruhi satu sama lain,
terutama pada kebudayaan daerah, seperti kebudayaan gotong royong, menjenguk
tetangga sakit dan lain-lain akan luntur. Globalisasi juga berpengaruh terhadap
pemuda dalam kehidupan sehari-hari, seperti budaya berpakaian yang
kebarat-baratan, gaya rambut yang di cat berwarna cara berbahasa yang disadur
dengan bahasa asing dan sebagainya.
Globalisasi sebagai suatu
proses bukan suatu fenomena baru karena proses globalisasi sebenarnya telah ada
sejak berabad-abad lamanya. Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 arus
globalisasi semakin berkembang pesat di berbagai negara ketika mulai ditemukan
teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi. Loncatan teknologi yang
semakin canggih pada pertengahan abad ke-20 yaitu internet dan sekarang ini
telah menjamur telepon genggam (handphone) dengan segala fasilitasnya.
Bagi Indonesia, proses globalisasi telah begitu terasa
sekali sejak awal dilaksanakan pembangunan. Dengan kembalinya tenaga ahli
Indonesia yang menjalankan studi di luar negeri dan datangnya tenaga ahli
(konsultan) dari negara asing, proses globalisasi yang berupa pemikiran atau
sistem nilai kehidupan mulai diadopsi dan dilaksanakan sesuai dengan kondisi di
Indonesia. Globalisasi secara fisik ditandai dengan perkembangan kota-kota yang
menjadi bagian dari jaringan kota dunia. Hal ini dapat dilihat dari
infrastruktur telekomunikasi, jaringan transportasi, perusahaan-perusahaan
berskala internasional serta cabang-cabangnya.
Dampak Globalisasi di Indonesia
ada yang berdampak positif dan ada yang berdampak negative dalam kehidupan
bangsa Indonesia. Dapka tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
1. Dampak Positif
Dampak positif globalisasi dalam
kehidupan bangsa Indonesia adalah :
a.
Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya
globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang
semua irasional menjadi rasional.
b.
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
6
Dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah
dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
c. Tingkat Kehidupan
yang lebih Baik
Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan
transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran
dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Dampak positif globalisasi dalam
kehidupan bangsa Indonesia adalah:
1.
Globalisasi bidang hukum, pertahanan, dan keamanan :
a.
Semakin menguatnya supremasi hukum,
demokratisasi, dan tuntutan terhadap dilaksanakannya hak-hak asasi manusia.
b.
Regulasi hukum dan pembuatan
peraturan perundang-undangan yang memihak dan bermanfaat untuk kepentingan
rakyat banyak.
c.
Semakin menguatnya tuntutan terhadap
tugas-tugas penegak hukum yang lebih profesional, transparan, dan akuntabel.
2. Globalisasi
bidang sosial budaya :
a.
Meningkatkan pembelajaran mengenai
tata nilai sosial budaya, cara hidup, pola pikir yang baik, maupun ilmu
pengetahuan dan teknologi dari bangsa lain yang telah maju.
b.
Meningkatkan etos kerja yang tinggi,
suka bekerja keras, disiplin, mempunyai jiwa kemandirian, rasional, sportif,
dan lain sebagainya.
3. Globalisasi
bidang ekonomi sektor perdagangan :
a.
Liberalisasi perdagangan barang,
jasa layanan, dan komodit lain memberi peluang kepada Indonesia untuk ikut
bersaing mereput pasar perdagangan luar negeri, terutama hasil pertanian, hasil
laut, tekstil, dan bahan tambang.
b.
Arus masuk perdagangan luar negeri
menyebakan defisit perdagangan nasional.
4. Globalisasi
bidang ekonomi sektor produksi :
7
Adanya kecenderungan perusahaan asing memindahkan operasi
produksi perusahaannya ke negara-negara berkembang dengan pertimbangan
keuntungan geografis.
2. Dampak Negatif
Dampak
negatif pengaruh globalisasi dalam kehidupan Bangsa Indonesia adalah sebagai
berikut :
a. Pola Hidup
Konsumtif
Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang
kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk
mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
b. Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan
dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkanorang lain
dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
c. Gaya Hidup
Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik
dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya
asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja,
dan lain-lain.
d.
Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa
individu yang dapat mengikuti arus globalisasimaka akan memperdalam jurang
pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan
kesenjangan sosial.
Dampak negatif globalisasi menurut
bidangnya adalah:
1.
Globalisasi bidang hukum, pertahanan, dan keamanan.
a.
Peran masyarakat dalam menjaga keamanan, kedaulatan, dan ketertiban negara
semakin berkurang karena hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab pihak
tentara dan polisi.
8
b.
Perubahan dunia yang cepat, mampu
mempengaruhi pola pikir masyarakat secara global. Sifat – sifat masyarakatnya
adalah pragmatisme, hedonisme, primitif,dan konsumerisme
c.
Semakin lunturnya semangat
gotong-royong, solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan sosial sehingga
dalam keadaan tertentu.
2.
Globalisasi bidang sosial budaya.
a.
Semakin mudahnya nilai-nilai barat
masuk ke Indonesia baik melalui internet, media televisi, maupun media cetak
yang banyak ditiru oleh masyarakat.
b.
Semakin memudarnya apresiasi
terhadap nilai-nilai budaya lokal yang melahirkan gaya hidup berikut ini.
Individualisme (mengutamakan kepentingan diri sendiri).
3. Pengaruh
Globalisasi dalam Kehidupan Bangsa Indonesia
Di zaman Globalisasi saat ini
banyak pengaruh yang mempengaruhi remaja. Ada pengaruh yang positif ada juga
pengaruh yang negatif. Sebagai remaja yang baik kita harus memanfaatkan alat -
alat / teknologi yang sudah canggih sehingga mampu menguasainya. Indonesia
adalah negara yang masyarakatnya mempunyai etika yang baik. Tapi saat ini
banyak sekali remaja yang tidak sopan, tidak menghormati orang yang lebih tua
darinya. Mungkin itu adalah pengaruh negatif dari Globalisasi.
Etika seharusnya diajarkan
sejak dini oleh orang tuanya. Anak biasanya menirukan kegiatan orang tuanya,
maka dari itu orang tua seharusnya melakukan kegiatan yang mampu memberikan
arti etika baik. Dan mampu dimengerti oleh si anak. Dengan didikan yang baik
anak tersebut akan menjadi anak yang sopan kelak. Dan anak tersebut juga harus
mempunyai iman yang kuat. Sehingga, mampu melawan pengaruh buruk Globalisasi .
Oleh karena itu, agar kita
tidak terjerumus ke dalam pengaruh negatif globalisasi kita harus mengikuti
langkah – langkah seperti berikut:
a)
Menumbuhkan semangat nasionalisme
yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.
b)
Menanamkan dan mengamalkan nilai-
nilai Pancasila dengan sebaik-baiknya.
9
c) Menanamkan
dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
d)
Selektif terhadap pengaruh
globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa
e)
Perlunya perhatian para orang tua
dalam memantau pergaulan dan cara hidup anaknya.
4. Pengaruh
Globalisasi Terhadap Budaya Tradisional Indonesia
Arus globalisasi saat ini telah
menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia .Derasnya
arus informasi dan telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderungan
yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya. Perkembangan
3T (Transportasi, Telekomunikasi, dan Teknologi) mengkibatkan berkurangnya
keinginan untuk melestarikan budaya negeri sendiri .Budaya Indonesia yang
dulunya ramah-tamah, gotong royong dan sopan berganti dengan budaya barat,
misalnya pergaulan bebas.
Di Aceh misalnya, duapuluh
tahun yang lalu, anak-anak remajanya masih banyak yang berminat untuk belajar
tari Ranub Lampuan (Tari Aceh). Hampir setiap minggu dan dalam acara kesenian,
remaja di sana selalu diundang pentas sebagai hiburan budaya yang meriah. Saat
ini, ketika teknologi semakin maju, ironisnya kebudayaan-kebudayaan daerah
tersebut semakin lenyap di masyarakat, bahkan hanya dapat disaksikan di
televisi dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Padahal kebudayaan-kebudayaan
daerah tersebut, bila dikelola dengan baik selain dapat menjadi pariwisata
budaya yang menghasilkan pendapatan untuk pemerintah baik pusat maupun daerah,
juga dapat menjadi lahan pekerjaan yang menjanjikan bagi masyarakat sekitarnya.
Gaya berpakaian remaja Indonesia
yang dulunya menjunjung tinggi norma kesopanan telah berubah mengikuti
perkembangan jaman. Ada kecenderungan bagi remaja putri di kota-kota besar
memakai pakaian minim dan ketat yang memamerkan bagian tubuh tertentu. Budaya
perpakaian minim ini dianut dari film-film dan majalah-majalah luar negeri yang
ditransformasikan kedalam sinetron-sinetron Indonesia . Derasnya arus
informasi, yang juga ditandai dengan hadirnya internet,
10
turut serta `menyumbang` bagi perubahan cara berpakaian.
Pakaian mini dan ketat telah menjadi trend dilingkungan anak muda.
Salah satu keberhasilan
penyebaran kebudayaan Barat ialah meluasnya anggapan bahwa ilmu dan teknologi
yang berkembang di Barat merupakan suatu yang universal.Masuknya budaya barat
(dalam kemasan ilmu dan teknologi) diterima dengan `baik`. Pada sisi inilah
globalisasi telah merasuki berbagai sistem nilai sosial dan budaya Timur
(termasuk Indonesia ) sehingga terbuka pula konflik nilai antara teknologi dan
nilai-nilai ketimuran.
Sementara itu,
kesenian-kesenian populer lain yang tersaji melalui kaset, vcd, dan dvd yang berasal
dari mancanegara pun makin marak kehadirannya di tengah-tengah kita. Fakta yang
demikian memberikan bukti tentang betapa negara-negara penguasa teknologi
mutakhir telah berhasil memegang kendali dalam globalisasi budaya khususnya di
negara ke tiga. Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau akan
berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian tradisional
kita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu dijaga
kelestariannya. Di saat yang lain dengan teknologi informasi yang semakin
canggih seperti saat ini, kita disuguhi oleh banyak alternatif tawaran hiburan
dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan
dengan kesenian tradisional kita. Dengan parabola masyarakat bisa menyaksikan
berbagai tayangan hiburan yang bersifat mendunia yang berasal dari berbagai
belahan bumi. Kondisi yang demikian mau tidak mau membuat semakin tersisihnya
kesenian tradisional Indonesia dari kehidupan masyarakat Indonesia yang sarat
akan pemaknaan dalam masyarakat Indonesia.
5.
Upaya Untuk Mengantisipasi Globalisasi Kebudayaan
Peran kebijaksanaan pemerintah
yang lebih mengarah kepada pertimbangan-pertimbangan ekonomi daripada cultural
atau budaya dapat dikatakan merugikan perkembangan suatu kebudayaan. Dalam
pengamatan yang lebih sempit dapat kita melihat tingkah laku aparat pemerintah
dalam menangani perkembangan kesenian rakyat, di mana banyaknya campur tangan
dalam menentukan objek dan berusaha merubah agar sesuai dengan tuntutan
pembangunan.Dalam kondisi seperti ini arti dari kesenian rakyat itu sendiri
menjadi hambar dan tidak ada rasa seninya lagi.
11
Melihat kecenderungan tersebut,
aparat pemerintah telah menjadikan para seniman dipandang sebagai objek
pembangunan dan diminta untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan simbol-simbol
pembangunan.
Hal ini tentu saja mengabaikan
masalah pemeliharaan dan pengembangan kesenian secara murni, dalam arti
benar-benar didukung oleh nilai seni yang mendalam dan bukan sekedar hanya
dijadikan model saja dalam pembangunan. Dengan demikian, kesenian rakyat
semakin lama tidak dapat mempunyai ruang yang cukup memadai untuk perkembangan
secara alami atau natural, karena itu, secara tidak langsung kesenian rakyat
akhirnya menjadi sangat tergantung oleh model-model pembangunan yang cenderung
lebih modern dan rasional.
Untuk mengantisipasi hal-hal
yang tidak dikehendaki terhadap keaslian dan perkembangan yang murni bagi
kesenian rakyat tersebut, maka pemerintah perlu mengembalikan fungsi pemerintah
sebagai pelindung dan pengayom kesenian-kesenian tradisional tanpa harus turut
campur dalam proses estetikanya. Memang diakui bahwa kesenian rakyat saat ini
membutuhkan dana dan bantuan pemerintah sehingga sulit untuk menghindari
keterlibatan pemerintah dan bagi para seniman rakyat ini merupakan sesuatu yang
sulit pula membuat keputusan sendiri untuk sesuai dengan keaslian
(oroginalitas) yang diinginkan para seniman rakyat tersebut. Oleh karena itu
pemerintah harus ‘melakoni’ dengan benar-benar peranannya sebagai pengayom yang
melindungi keaslian dan perkembangan secara estetis kesenian rakyat tersebut
tanpa harus merubah dan menyesuaikan dengan kebijakan-kebijakan politik.
Selama ini pembinaan dan
pengembangan kesenian tradisional yang dilakukan lembaga pemerintah masih
sebatas pada unsur formalitas belaka, tanpa menyentuh esensi kehidupan kesenian
yang bersangkutan.Akibatnya, kesenian tradisional tersebut bukannya berkembang
dan lestari, namun justru semakin dijauhi masyarakat.Dengan demikian, tantangan
yang dihadapi oleh kesenian rakyat cukup berat.Karena pada era teknologi dan
komunikasi yang sangat canggih dan modern ini masyarakat dihadapkan kepada
banyaknya alternatif sebagai pilihan, baik dalam menentukan kualitas maupun
selera.Hal ini sangat memungkinkan keberadaan dan eksistensi kesenian rakyat
dapat dipandang dengan sebelah mata oleh masyarakat,
12
jika dibandingkan dengan
kesenian modern yang merupakan imbas dari budaya pop. Untuk menghadapi hal-hal
tersebut di atas ada beberapa alternatif untuk mengatasinya, yaitu meningkatkan
Sumber Daya Manusia (SDM ) bagi para seniman rakyat. Selain itu, mengembalikan
peran aparat pemerintah sebagai pengayom dan pelindung, dan bukan sebaliknya
justru menghancurkannya demi kekuasaan dan pembangunan yang berorientasi pada
dana-dana proyek atau dana-dana untuk pembangunan dalam bidang ekonomi saja.
KESIMPULAN
1.
Pengaruh globalisasi ternyata
menimbulkan banyak pengaruh yang negatif bagi kebudayaan bangsa Indonesia.
Norma-norma yang terkandung dalam kebudayaan bangsa Indonesia perlahan-lahan
mulai pudar. Gencarnya serbuan teknologi disertai nilai-nilai interinsik yang
diberlakukan di dalamnya, telah menimbulkan isu mengenai globalisasi dan pada
akhirnya menimbulkan nilai baru tentang kesatuan dunia
2.
Globalisasi kadang membawa dampak
positif dan kadang membawa dampak negative bagi kehidupan bangsa Indonesia
3.
Dampak positif dapat membawa bagsa
Indonesia kearah kemajuan suatu bangsa, sredangkan dampak negative dapat
membawa pengaruh buruk terutama dalam kehidupan sosial budaya.
Kita harus bersikap selektif
dalam mengikuti perkembangan globalisasi. Ambilah sisi positif dari proses
globalisasi. Dengan adanya proses globalisasi dalam kehidupan, kita dapat
memperoleh informasi dengan cepat, membuat kehidupan semakin baik, makin
berkembangnya teknologi. Orang tua adalah orang yang berperan penting dalam
mendidik anak agar tidak terbawa arus negative globalisasi
13
DAFTAR PUSTAKA
Hadari.
N. & hadari. M. (1992). Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Yolyakarta.
Gajah Mada
Irawan,
P. (2007). Metodologi Penelitian. Modul 1, Pengantar Metode Penelitian,
Jakarta, Universitas Terbuka
I
Gusti Ngurah Agung. (1992). Metode Penelitian Sosial Pengertian dan Pemakaian
Praktis. Jakarta. Gramedia
Kontyaraninggrat.
(1977). Penulisan Laporan Penelitian dalam Metode-Metode Penelitian Masyarakat,
Ja karta. Gramedia
14
Comments
Post a Comment